Jakarta, Kabarprima.com – Polisi sedang meneliti benda yang meledak dari salah satu rumah di daerah Setiabudi, Jakarta Selatan. Ledakan terjadi setelah salah satu pekerja memukul benda asing yang terkubur di dalam tanah.
Sebuah ledakan terjadi di salah satu rumah yang berada di Jalan Prahu, Setiabudi, Jakarta Selatan, pukul 13.45 WIB. Ledakan tersebut diduga berasal dari bom yang telah lama terkubur di dalam tanah. Peristiwa yang sama pernah terjadi pada tahun 2001 di lokasi yang serupa.
“Dugaan sementara bom yang di kubur,” ungkap Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Syamsul Huda.
Syamsul mengatakan, ledakan terjadi ketika para pekerja galian sedang menggali tanah di lokasi. Namun, tiba-tiba terjadi ledakan.
Dari 4 pekerja yang berada di lokasi, satu orang tewas terkena ledakan tersebut. Sementara, tiga pekerja sisanya menderita luka ringan akibat terkena serpihan benda yang meledak.
“Korban ledakan, satu orang meninggal yang identitasnya belum diketahui,” ungkap Syamsul Huda.
Salah satu warga Bernama Corli menceritakan detik-detik sebelum ledakan terjadi. Ia menuturkan, salah seorang pekerja bangunan yang sedang menggali tanah tiba-tiba menemukan benda mencurigakan berwarna putih terang.
“Tukang lagi ngegali tanah, pas ngegali ada barang itu (diduga bom). Tapi dia enggak tahu bom atau bukan” ujar Corli.
Corli menambahkan, korban sempat memukul benda yang diduga bom. Tidak lama dari itu, korban membanting benda yang diduga bom sebanyak dua kali.
“Dibanting sekali gak meledak, tapi dibanting lagi meledak langsung,” jelas Corli.
Polisi menjelaskan bahwa pihaknya masih meneliti jenis peledak yang membuat satu orang tewas di kawasan Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan. Hal tersebut diungkapkan oleh Komisaris Besar Polisi, Hengki Haryadi.
“Jadi sementara belum kita simpulkan, nanti secara bersamaan baik itu kesimpulan dari kedokteran forensik, laboratorium forensik kemudian Jibom (penjinak bom) akan diskusi di sini, berkolaborasi untuk menyimpulkan apakah jenis bom yang kita temukan ini,” tutup Hengki.
