Kabarprima.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa program Sekolah Rakyat akan membutuhkan sekitar 60.000 guru guna mendukung pelaksanaannya.
“Tadi disampaikan bahwa kebutuhan guru mencapai 60 ribu,” ujar Abdul Mu’ti, dikutip dari CNN Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa skema rekrutmen guru untuk Sekolah Rakyat masih dalam pembahasan. Saat ini, pemerintah mempertimbangkan dua opsi, yakni mendistribusikan guru yang sudah ada atau melakukan rekrutmen baru.
Dua Opsi Kurikulum untuk Sekolah Rakyat
Selain tenaga pengajar, pemerintah juga tengah menyusun dua skema kurikulum yang akan diterapkan di Sekolah Rakyat. Opsi pertama adalah mengikuti kurikulum sekolah unggulan Garuda dengan standar internasional, sedangkan opsi kedua menggunakan kurikulum nasional yang saat ini berlaku di Indonesia.
“Kalau sekolah unggulan, standarnya internasional seperti Garuda. Tapi kalau kurikulum nasional, ya sama seperti yang berlaku di Indonesia saat ini,” jelas Abdul Mu’ti.
Program Sekolah Rakyat untuk Siswa Kurang Mampu
Sekolah Rakyat merupakan salah satu program pendidikan yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto. Program ini ditujukan bagi siswa dari keluarga tidak mampu, khususnya yang masuk dalam kategori desil 1 dan 2 dalam klasifikasi ekonomi.
Sekolah Rakyat nantinya akan dibebaskan dari biaya pendidikan, sehingga para siswa dapat mengakses layanan pendidikan secara gratis. (Klm)