Kabarprima.com – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan kesiapannya untuk mundur dari jabatannya demi mewujudkan perdamaian di negaranya. Ia mengungkapkan bahwa pengunduran dirinya bisa menjadi opsi jika hal itu menjadi syarat agar Ukraina diterima sebagai anggota NATO.
“Jika perdamaian bagi Ukraina dapat terwujud, dan jika pengunduran diri saya benar-benar dibutuhkan, saya siap. Saya akan menukarnya dengan (keanggotaan) NATO jika syarat itu diajukan. Tanpa penundaan,” ujar Zelensky, dikutip dari Antara.
Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Ukraina dan Rusia, serta memburuknya hubungan Ukraina dengan Amerika Serikat. Presiden AS Donald Trump secara terbuka menyebut Zelensky sebagai seorang diktator karena telah melewati masa jabatannya tanpa menggelar pemilu di tengah situasi perang.
Meski demikian, Zelensky menegaskan bahwa ia akan terus menuntut jaminan keamanan yang jelas bagi Ukraina dan tidak akan membiarkan Presiden Rusia, Vladimir Putin, menguasai wilayah Ukraina, terutama setelah perang yang telah berlangsung selama tiga tahun sejak invasi Rusia dimulai.
Sikap Zelensky ini semakin memperkuat spekulasi mengenai kemungkinan perubahan politik di Ukraina, terutama dalam konteks upaya negara tersebut untuk mendapatkan dukungan internasional serta mempercepat proses keanggotaan di NATO.
(Klm)