Jakarta, Kabarprima.com – Hujan deras yang mengguyur kota Bogor belakangan ini membuat debit air di Bendung Katulampa meningkat. Pemerintah menghimbau untuk berhati-hati terhadap banjir kiriman.
Debit air di Sungai Ciliwung yang berada di daerah Pos jaga Bendung Katulampa Kota Bogor, Jawa Barat meningkat drastis. Kondisi tersebut menjadikan Bendungan Katulampa menjadi siaga 2.
Kepala pos jaga Bendung Katulampa Bogor, Andi Sudirman, mengatakan bahwa kondisi debit air mulai naik sekitar pukul 19.30 WIB dan terus meningkat hingga mencapai siaga 2.
“Hujan deras mengguyur wilayah Puncak Bogor, rata ke wilayah Bogor lain. Cukup deras tadi sehingga sempat siaga 2 di sini. Biasanya akan meningkatkan debit air di pintu air selanjutnya arah Jakarta,” kata Andi.
Andi menyatakan saat ini wilayah Bogor diguyur hujan deras dari pukul 16.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB. Berdasarkan informasi, tinggi muka air (TMA) Ciliwung mulai naik pada pukul 19.30 WIB dengan 130 sentimeter atau dalam status siaga 3 dan pukul 20.10 WIB naik kembali hingga 160 sentimeter atau dalam posisi siaga 2.
Selang 30 menit, TMA di Katulampa turun 130 sentimeter menjadi siaga 3 pada pukul 21.00 WIB dan pukul 22.00 TMA berada di ketinggian 80 sentimeter atau dalam siaga 4. Kini tercatat pada pukul 22.55 WIB naik kembali menjadi siaga 3 mencapai 250 sentimeter.
Kenaikan debit air juga berdampak di daerah lain yang dilewati oleh Sungai Ciliwung, seperti Depok dan Jakarta. Pintu Air Depok mengalami kenaikan hingga mencapai ketinggian 230 sentimeter (siaga 3), lalu di Jakarta tepatnya di Pintu Air Manggarai sudah mencapai ketinggian 610 sentimeter (siaga 4), dan Pintu Air Karet 250 sentimeter (siaga 4).
“Kenaikan aliran Sungai Ciliwung cukup drastis dalam hitungan puluhan menit. Rabu siang, TMA Ciliwung di Bendung Katulampa masih berada dalam keadaan normal TMA 50 sentimeter,” ungkap Andi.
Andi memperkirakan, TMA Ciliwung masih akan naik, mengingat saat ini baru memasuki musim hujan dan juga curah hujan yang masih tinggi di hulu Ciliwung di Puncak, Cisarua.
“Diperkirakan sekitar 10 hingga 12 jam, aliran Ciliwung akan tiba di hilir Jakarta dan sekitarnya,” ujar Kepala pos jaga Bendung Katulampa Bogor tersebut.
Tingginya curah hujan di daerah hulu Bogor sangat berdampak pada keadaan di Jakarta. Sebab debit air Sungai Ciliwung akan mengalir dari Bogor hingga Jakarta. Meningkatnya potensi banjir kiriman dari Bogor ini membuat tim saringan sampah di TB Simatupang, Jakarta mengantisipasi kenaikan jumlah sampah yang terbawa arus sungai.
Koordinator Saringan Sampah TB Simatupang atau Proyek Treatment Sungai Ciliwung di Jakarta Selatan, Adhitya Oktabery menyatakan bahwa saat ini debit air di daerah TB Simatupang, Jakarta sudah mulai meningkat, namun masih dalam kategori aman.
“Ada peningkatan karena kami juga monitoring teman-teman di Lenteng Agung dan di Depok,” kata Adhitya saat memberikan keterangan di hari Kamis dinihari, 30 November 2023.
Adhitya mengatakan bahwa ia dan timnya sudah mulai bekerja untuk menyaring sampah agar tidak terjadi penumpukan ketika ada kiriman air dari Bogor dan Depok.
“Kalau untuk saat ini masih kategori normal. Belum ada penumpukan, karena dari Bogor dan Depok butuh waktu kurang lebih 6 jam (untuk sampai Jakarta),” ucapnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta juga meminta kepada warga yang tinggal di bantaran sungai kawasan Pintu Air Depok untuk waspada terhadap banjir karena akan ada peningkatan debit air hingga mencapai 350 sentimeter. BPBD DKI Jakarta juga memberikan informasi meningkatnya debit air kali Ciliwung serta peringatan masuk siaga 2.