UKT dan Uang Pembangunan Mahal di Unima, Mahasiswa Memilih Berhenti Kuliah

Manado, Kabarprima.com-Proses penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2023/2024 hampir selesai.

Namun, masih banyak mahasiswa baru di Universitas Negeri Manado (UNIMA) mengeluhkan mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang harus mereka bayarkan setiap semester. Juga dengan uang pangkal atau biaya awal yang harus dikeluarkan mahasiswa saat melanjutkan studi di perguruan tinggi. Biaya yang dibayarkan hanya satu kali dan tidak termasuk dalam UKT. Uang pangkal dikenal juga dengan istilah uang gedung atau uang pembangunan.

Khususnya, mahasiswa yang merupakan anak dari orang tua yang Ekonomi di bawah. Padahal, menurut mereka penghasilan orang tua tidak sebesar itu. Mereka mengatakan bahwa keinginan masuk di Unima tidak sesuai harapan awal.

Seperti keluhan yang disampaikan beberapa mahasiswa saat ditemui wartawan Kabarprima.com, Sabtu (19/8/2023).

Salah satu mahasiswa berinisial VM yang tidak mau disebutkan namanya secara jelas, saat ditemui wartawan ia mengungkapan bahwa “Kalau kita pe uang UKT nda turun dan uang Pembangunan nda bisa cicil, kita so nda mau masuk, mending kita nda usah kuliah.”

“Waktu itu kita tes masuk di Unima, kita pikir uang UKT nda talalu mahal deng uang pembangunan bisa cicil, padahal setelah itu dorang himbawan tempel di Kantor Pusat uang Pembangunan 5.000.000 nda bisa cicil, harus bayar satu kali dengan UKT, sedangkan kita pe UKT 4.000.000, otomatis kita pe orang tua kase kaluar uang satu kali itu 9.000.000, kita pe mama kecewa saat dia melihat itu” terang VM.

Di ketahui dalam grup seluruh Mahasiswa Baru (MABA) Baku Bikin Pende (B2P) Unima, banyak mahasiswa baru yang mengeluh terkait dengan biaya Unima.

Selain itu ada senioritas (kakak tingkat – red)  yang mengungkapkan kalimat ancaman terhadap mahasiswa baru, yang sebar informasi UKT mahal akan dicari “Sampai kita dapat yang sebar info tanpa mengaku, ya selamat tinggal” ungkap senior di dalam grup yang bernama Axell Kambodji.

 

Selain itu, salah satu kakak dari mahasiswa tersebut beriniasial AB mengungkapkan bahwa dia pernah menghadap Wakil Rektor (WR) II Unima, tetapi ia tidak bertemu dengan WR II Unima, hanya bertemu dengan Asistennya.

“Saya bertemu dengan WR II namun hanya ada asistennya, dan saya menanyakan asistennya ia bilang tunggu edaran dari WR II” ungkapnya.

Berita Pilihan

Berita Terbaru

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IMG_3438

Video

Video

Netizen

Populer