Manado, Kabarprima.com – Pemprov Sulut ungkap penyebab harga cabai di Sulut alami kenaikan jelang Natal 2023.
Hal itu sudah diketahui oleh Pemerintah Provinsi Sulut dan kini sedang dilakukan tindakan untuk mengatasinya.
Dugaan penyebab harga cabai naik diungkap oleh Asisten 1 Pemprov Sulut, Denny Mangala.
Mangala mengungkap berdasarkan hasil penelitian Pemprov Sulut, di lapangan ternyata stok cabai cukup memenuhi kebutuhan di Sulut.
Lanjut Mangala, harga cabai naik tinggi diduga karena ada yang berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan, juga karena ada permainan dari penimbun.
Pemerintah Provinsi Sulut langsung melakukan beberapa tindakan untuk mengatasi masalah harga cabai yang naik.
Terpantau sudah ada tindakan yang dilakukan Pemprov Sulut, salah satunya menggelar pasar murah. Harga cabai dijual Rp50.000 per kilogram.
Tindakan lain yang dilakukan Pemprov Sulut untuk mengatasi masalah harga cabai adalah menugaskan camat se-Sulut di bulan Desember 2023 untuk mengamati lahan cabai di wilayahnya.
Diketahui ada 171 kecamatan yang ada di Sulut.
“Dilihat berapa luasnya, kemudian kapan berproduksi dan berapa produksinya. Tugas itu ditekankan pada Apel pimpinan se-kecamatan Sulut ” kata Asisten 1.
Laporan para camat tersebut akan menjadi patokan dalam menerapkan kebijakan membeli cabai dari petani.
“Contohnya kita beli Rp80.000, jual lagi Rp80.000,” katanya.
Mangala mengatakan ini adalah cara mengatasi berbagai penyebab masalah harga cabai yang naik.
“Dengan cara ini, kita coba memutus mata rantai harga cabai yang naik, dengan mengadakan pasar Murah.” tutup Mangala.