Kecewa Diperlakukan Tidak Adil, Oma Agustina Lombone Menangis di Gedung DPRD SULUT.

Manado, Kabarprima.com -Masyarakat petani Kalasey Dua yang didampingi puluhan mahasiswa dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Manado, datangi Polda Sulawesi Utara dan Kantor DPRD SULUT, Selasa (7/11/2023). Diketahui aksi tersebut dinamai Solidaritas Petani Penggarap Kalasey Dua.  Aksi tersebut dimulai di depan Kantor Polda SULUT dan di terima pihak Polda SULUT untuk berdiskusi terkait persoalan yang diinginkan masyarakat Kalasey Dua.

Pada saat berdiskusi, di depan petinggi Polda, salah satu keterwakilan masyarakat Kalasey Dua yakni Agustina Lombone wanita paru baya yang merupakan salah satu petani di Kalasey Dua mengutarakan semua kekecewaannya pada pihak kepolisian hingga menangis didepan pitinggi kepolisian.

“Tanah yang oma ada garap so ratusan tahun, oma berhak pertahankan. Kenapa pihak kepolisian dengan begitu kejam menembak gas air mata kepada kami.” ucap Agustina sambil menangis didepan kepolisian. Oma Agustina juga menyesalkan tindakan aparat kepolisian yang melakukan kekerasan terhadap petani Kalasey Dua padahal menurutnya, Polisi disebut melindungi dan mengayomi rakyat.

Masa torang polisi tembak deng gas aer mata, sementara torang petani cuma angkat dua tangan ini, alasan bilang mo pengamanan. Kiapa dang kasiang, lindungi orang kaya, torang orang miskin tidak dilindungi,” ucap Agustina sambil menangis. Setelah berdialog cukup panjang dengan pihak kepolisian Agustina bersama massa melanjutkan aksinya ke Gedung DPRD Pemprov SULUT. Setibah di Kantor DPRD, mereka kembali menyuarakan tuntutannya di depan Gedung DPRD.

Pada kesempatan itu Agustina bercerita, betapa kejamnya pemerintah melakukan penggusuran paksa terhadap lahan garapan petani Kalasey Dua bahkan menembaki petani dengan gas air mata. “Masih ada sisa lahan. Torang mohon dengan sangat bilang akang pa Gubernur, so boleh jo kasiang, jangan bunuh kasiang petani Kalasey Dua,” ungkap Oma Agustina dengan dialek Manado yang disambut dengan teriakan dari seluruh massa di depan kantor DPRD SULUT.

Agustina kembali bersuara di depan Wakil Ketua DPRD, ia mengatakan petani Kalasey Dua sungguh terzolimi sehingga ia kembali meminta dengan hormat kepada pimpinan dan anggota DPRD agar menyampaikan kepada Gubernur SULUT. “Nanti Gubernur ini kong torang teraniaya seperti ini,” kata Agustina.

Dia juga mengaku tidak ada lagi kenyamanan bagi para petani yang setiap hari hanya memikirkan tanah kebun sebagai sumber penghidupan mereka yang telah tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota.“Tolong sisakan lahan pa torang petani untuk bertani. Torang nyanda mo makan tembok bangunan pariwisata bapak, tolong bapak,” ucap Oma Agustin yang resah.

Berita Pilihan

Berita Terbaru

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IMG_3438

Video

Video

Netizen

Populer