Kabarprima.com – Earth Hour 2025 kembali digelar pada 22 Maret sebagai bagian dari kampanye global untuk meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim serta pentingnya konservasi energi. Dalam gerakan ini, masyarakat di seluruh dunia diajak untuk mematikan lampu dan perangkat elektronik yang tidak diperlukan selama satu jam, mulai pukul 20.30 hingga 21.30 WIB.
Menurut Senior Director Brand and Network Communication Earth Hour Global, Yves Calmette, aksi ini merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan perubahan iklim.
“Earth Hour adalah tentang membuat aksi lingkungan menjadi lebih mudah diakses, menyenangkan, dan bermakna. Dengan menyelaraskan tindakan kita dengan minat dan passion setiap individu, kita dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk bergabung dalam gerakan ini,” ujar Calmette, dikutip dari laman RRI.
Earth Hour pertama kali diinisiasi oleh World Wide Fund for Nature (WWF) dan Leo Burnett Sydney pada tahun 2007 di Sydney sebagai respons terhadap meningkatnya kekhawatiran global terhadap perubahan iklim. Tujuan utama dari gerakan ini adalah meningkatkan kesadaran akan krisis iklim, mendorong tindakan nyata untuk mengurangi konsumsi energi, serta mendukung kebijakan yang lebih ramah lingkungan.
Masyarakat dapat berkontribusi dalam Earth Hour dengan cara sederhana berikut:
- Matikan Lampu dan Peralatan Elektronik: Nonaktifkan lampu serta perangkat listrik yang tidak diperlukan selama satu jam untuk menghemat energi.
- Ikuti Kegiatan Ramah Lingkungan: Manfaatkan momen ini untuk melakukan aktivitas tanpa listrik, seperti berbincang dengan keluarga, membaca buku, atau menikmati suasana malam dengan cahaya lilin.
- Lanjutkan Aksi Nyata: Setelah Earth Hour, teruskan kebiasaan hemat energi dengan menggunakan lampu LED, mengurangi penggunaan plastik, serta mendukung kebijakan keberlanjutan.
Meskipun hanya berlangsung selama satu jam, Earth Hour memiliki dampak besar dalam membangun kesadaran kolektif terhadap perubahan iklim. Gerakan ini juga berperan dalam menjaga lingkungan serta menghemat sumber daya demi masa depan yang lebih berkelanjutan. (Klm)