Unsrat Gelar Seminar internasional Bahas Konservasi Coelacanth, Ikan Purba Langka dari Atinggola

Kabarprima.com – Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado menjadi pusat perhatian ilmuwan dunia dalam Seminar Internasional Coelacanth Conservation Concepts: An Indonesian Coelacanth from Atinggola Waters , yang digelar pada Jumat (21/3/2025). Seminar ini membahas tentang konservasi coelacanth ( Latimeria ), ikan purba langka yang ditemukan di perairan Atinggola, Gorontalo Utara.

Coelacanth merupakan spesies ikan bertulang lobus yang memiliki sirip menyerupai kaki, menunjukkan kedekatannya dengan nenek moyang hewan darat. Spesies ini sebelumnya dianggap punah sejak 66 juta tahun lalu hingga ditemukan kembali di perairan Afrika Selatan pada tahun 1938. Di Indonesia, Latimeria menadoensis pertama kali diidentifikasi di Sulawesi Utara pada tahun 1997.

Dalam seminar ini, Ixchel Feibie Mandagi, S.Pi., M.Sc., Ph.D. (Unsrat) memaparkan temuan terbaru coelacanth di Desa Imana, Atinggola, Gorontalo Utara. Ikan purba seberat lebih dari 40 kg ditemukan dalam keadaan mati oleh nelayan Oskar Kaluku saat melaut pada Kamis (16/1/2024) pukul 16.00 WITA. Sehari kemudian, ikan tersebut diserahkan kepada tim penelitian (17/1/2024) dan kini disimpan di cold storage PT Nabsar Corporation, Bitung.

“Penemuan ini sangat penting bagi dunia ilmiah, terutama dalam memahami distribusi dan ekologi spesies coelacanth di Indonesia,” ujar Ixchel Feibie Mandagi, Ph.D.

Seminar ini menghadirkan para ahli kelautan dari berbagai negara, di antaranya Prof. Augy Syahailatua (BRIN), Dr. Jiao Cheng (Badan Riset dan Inovasi Nasional RI), Prof. Jia Jia (Institute of Oceanology, Chinese Academy of Sciences – IOCAS), serta peneliti dari Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology (IVPP).

Ketua Tim Coelacanth International, Prof.Ir. Kawilarang Warouw Alex Masengi, M.Sc., Ph.D., mengapresiasi dukungan Rektor Unsrat, Prof. Dr. Ir. Oktovian Berty Alexander Sompie, M.Eng., IPU., ASEAN.Eng., serta pimpinan Perikanan dan Ilmu Kelautan Fakultas (FPIK), Dr. Stenly Wulur, S.Pi., M.Sc., dan Wakil Dekan I, Daisy Monica Makapedua, S.Pi., M.Sc., Ph.D.

Hadir pula Dr. Frensly D. Hukom (BRIN) dan Akira Winsy Roberth Masengi, S.Pi. (peneliti Unsrat).

Penemuan coelacanth di Atinggola semakin mempertegas bahwa Indonesia merupakan habitat penting bagi spesies laut purba. Sebagai spesies langka yang telah bertahan selama ratusan juta tahun, coelacanth menjadi simbol penting dalam konservasi laut.

Seminar ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi riset internasional serta meningkatkan kesadaran akan perlindungan spesies laut purba. Selain nilai ilmiah, seminar ini juga mendapat dukungan dari tokoh masyarakat Sulawesi Utara, Rolly Wenas dan Vanny Loupatty, yang menilai bahwa kegiatan ini dapat mendorong sektor perikanan, kelautan, ekonomi, dan pariwisata. (Cer) 

 

 

Berita Pilihan

Berita Terbaru

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IMG_3438

Video

Netizen

Populer