Kabarprima.com – Indonesia menempati urutan kedua kasus malaria terbanyak di Asia Tenggara dalam momen peringatan Hari Malaria Sedunia 2025. Hal ini disampaikan oleh Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Ina Agustina Isturini, dalam acara peringatan yang digelar di Jakarta, Jumat (25/4).
Dr. Ina mengungkapkan bahwa peringatan ini merupakan salah satu upaya untuk memperkuat komitmen dalam memberantas penyakit malaria. Hari Malaria Sedunia ini mengusung tema Unity in Action Toward Zero Malaria.
“Peringatan Hari Malaria Sedunia ini bertujuan untuk meningkatkan komitmen dari pemerintah daerah agar berperan aktif mewujudkan Indonesia bebas malaria pada tahun 2030. Tema global Hari Malaria Sedunia 2025 adalah Unity in Action Toward Zero Malaria, sedangkan tema nasional adalah Aksi Bersama untuk Indonesia Bebas Malaria,” jelasnya, dikutip dari laman RRI.
Ia menambahkan, 94 persen kasus malaria secara global berasal dari negara-negara di Afrika. Sementara di Asia Tenggara, India masih menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak, diikuti oleh Indonesia di posisi kedua.
“Indonesia menempati urutan kedua dari delapan negara anggota region Asia Tenggara WHO SEARO, dengan kualitas malaria terbanyak setelah India,” lanjutnya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2024, sebanyak 78 kabupaten/kota di Indonesia telah mencapai status bebas malaria. Selain itu, 12 persen wilayah tercatat berada pada kategori endemis rendah, empat persen berada pada tingkat endemis sedang, dan lima persen kabupaten/kota masih tergolong wilayah endemis tinggi. (Klm)