Manado, Kabarprima.com – Puluhan mahasiswa Universitas Negeri Manado (UNIMA) di bawa naungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi (FEKON) melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung rektorat, Senin (28/8), terkait biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) yang dinilai mahal dan tidak berpihak pada mahasiswa.
Kordinator Aksi Wiranto saat di wawancara awak media menyampaikan bahwa pihaknya tergerak saat mendapatkan informasi dari sebagian mahasiswa baru (MABA) bahwa Unima tidak lagi berpihak pada masyarakat kecil “Aksi kami hari ini adalah memfasilitasi mahasiswa baru yang menjerit dan ada pula yang sampai menangis.Karena ini menurut kami tidak adanya kesesuaian antara pendapatan orang tua dan pendapatan mahasiswa yang bekerja mandiri bahkan ada yang yatim piatu. Maka dari itu kami tergerak untuk melakukan demontrasi ini,” ucap Wiranto.
Munurut wiranto Unima melanggar Permendikbud no 25 tahun 2020 tentang Satuan Biaya Operasional Perguruan Tinggi (SBOPT) dimana kami menemukan pasal-pasal tersebut bertentangan dengan kebijakan Universitas yang menetapkan UKT yang tinggi. Misalnya ada mahasiswa yang UKT-nya 3 juta dan IPI-nya 4 juta setengah itu yang berlaku untuk B2P. Sedangkan kami wawancara mahasiswa tersebut pendapatan mahasiswa hanya Rp500 perbulan bahkan itu tidak menetap. Itu yang kami nilai UKT bermasalah dan bertentangan dengan Permendikbut tersebut.
Ia pun berharap agar Universitas dapat menindaklanjuti aksi hari ini. “Kami berharap agar tutuntan kami dapat diterima oleh pihak universitas dan diberikan keringanan kepada mereka 20 mahasiswa baru dari Fakultas Ekonomi,” tutur Wira.
Adapun Aksi tersebut mendapat respon dari mantan Rektor Unima, yang selaku ketua FPI Unima, Prof. DR. Philoteus Erwin Alex Tuerah, M.Si, DEA. Didepan masa aksi Tuerah mengungkapkan “Saya mendukung aksi ini, tentu yang kalian lakukan ini bukan hanya Fakultas Ekonomo saja, tapi ini ungkapan hati untuk seluruh mahasiswa Unima.”
Tuerah menambakan, akan menyampaikan tuntutan ini kepada rektor dan akan mendiskusikan tuntutan dari mahasiswa tersebut “Kalian kasih ke saya tuntutan kalian hari ini, nanti ketika ibu rektor balik saya akan mendiskusikan dengannya. Karena ibu rektor sementara ini tidak berada di sini, ia sedang keluar. Percaya saya, pasti saya sampaikan.” Ucap mantan Rektor Unima tersebut.
Terpisah, Wakil Rektor 1 Unima Prof. Dr. Orbanus Naharia, M.Si, dari pantauan awak media ketika menyelesaikan rapat ia bertemu dengan masa aksi. Didepan masa aksi ia mengungkapkan sudah menerima tuntutan mahasiswa.
“Saya sudah menerima dari Ketua FPI tadi tuntutan anda. Bagus! Saya akan pelajari ini dan saya akan menyampaikan pada ibu rektor. Saya minta anda bersabar, sapa tau hari Rabu ibu rektor sudah ada dan nanti kebijakannya seperti apa, saya minta anda bersabar. Tenang adik-adik kalian menyampaikan aspirasi hari sangat baik, Unima berpihak pada yang tidak mampu tapi kebijakan semua itu pada ibu rektor,” ucap Orbanus. Ia pun meminta data mahasiswa yang bermasalah UKT untuk dilakukan pemeriksaan.