Kabarprima.com – Pendiri Bill & Melinda Gates Foundation, Bill Gates, menyoroti potensi besar sektor pertanian Indonesia, khususnya dalam pengembangan buah pisang, saat berkunjung ke Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (7/5/2025). Dalam pertemuan dengan pemangku kepentingan lokal, Gates menekankan bahwa keragaman genetik pisang di Indonesia menjadi aset kunci untuk meningkatkan ketahanan tanaman dan produktivitas pertanian global.
“Indonesia memiliki keanekaragaman genetik pisang yang luar biasa. Ini bisa dikembangkan lebih lanjut, misalnya di kawasan seperti Amsterdam, Indonesia, untuk menghindari penyakit tanaman sekaligus meningkatkan hasil panen,” ujar Gates, dikutip dari Antara. Ia menambahkan, kolaborasi dalam riset dan inovasi pertanian akan membantu petani skala kecil, terutama yang bergantung pada penghasilan rendah.
Melalui yayasannya, Gates tidak hanya fokus pada isu kesehatan, tetapi kini juga memperluas program ke bidang pertanian. Inisiatif ini mencakup pengembangan benih unggul, analisis unsur tanah, hingga produksi pupuk yang lebih terjangkau. “Dengan membuat panen lebih stabil dan produktif, kita bisa mendorong pengentasan kemiskinan dan ketahanan pangan,” jelas miliarder filantropis tersebut.
Gates juga menyebut potensi kerja sama di sektor peternakan, seperti pengembangan ayam dan sapi, sebagai sumber protein dan pendongkrak ekonomi lokal. “Protein hewani memiliki nilai ekonomi tinggi. Indonesia, dengan sumber daya alamnya, bisa menjadi mitra strategis dalam hal ini,” imbuhnya.
Kunjungan Gates ke Indonesia mempertegas komitmen yayasannya dalam mendukung transformasi pertanian berbasis teknologi. Fokus pada pisang, sebagai komoditas strategis, dinilai tepat mengingat Indonesia adalah salah satu pusat keanekaragaman hayati pisang dunia. Inovasi di sektor ini diharapkan bisa menjadi solusi bagi ancaman penyakit tanaman, seperti Fusarium wilt, yang mengancam produksi global.
Pemerintah Indonesia menyambut baik dukungan ini. “Kolaborasi dengan pihak internasional seperti Bill & Melinda Gates Foundation akan mempercepat modernisasi pertanian kita, sekaligus membuka pasar baru bagi produk lokal,” ujar perwakilan Kementerian Pertanian yang hadir dalam acara tersebut.
Sebagai langkah awal, yayasan Gates akan bekerja sama dengan lembaga riset pertanian Indonesia untuk memetakan potensi genetik pisang dan menyusun strategi pengembangan benih tahan penyakit. Dukungan teknis dan pendanaan juga akan dialokasikan untuk pelatihan petani dalam menerapkan praktik pertanian berkelanjutan.
Dengan kombinasi antara kekayaan alam Indonesia dan inovasi teknologi dari yayasan Gates, harapan untuk menciptakan sistem pangan yang resilien di tengah perubahan iklim semakin mendekati kenyataan.