Kabarprima.com – Kementerian Agama menerima dua penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas pencapaian luar biasa dalam penulisan Mushaf Nusantara. Rekor ini diberikan atas dua kategori: jumlah kaligrafer terbanyak yang menulis Al-Qur’an secara serentak dalam waktu 10 jam, serta mushaf dengan corak iluminasi terbanyak.
Senior Manager MURI, Triyono, mengungkapkan bahwa kegiatan ini layak mendapat pencatatan rekor. Mushaf Nusantara menghadirkan ornamen khas dari 38 provinsi dengan total 106 motif corak Nusantara, menjadikannya sebuah pencapaian unik dan bersejarah.
“Kami mengukuhkan bahwa kegiatan ini sangat layak dicatat sebagai rekor. Selain itu, dalam Mushaf Nusantara ini ada keunikan tersendiri, yaitu penggunaan ornamen dari 38 provinsi dengan total 106 motif corak Nusantara. Maka kami juga memberikan apresiasi sebagai rekor yang berbeda,” ungkap Triyono, dikutip dari laman Kementerian Agama.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa pencapaian ini menegaskan keberagaman dan kualitas tinggi kaligrafi Indonesia yang telah memenuhi standar nasional maupun internasional. Beberapa peserta dalam pemecahan rekor ini merupakan juara dari 14 kejuaraan kaligrafi tingkat internasional, yang rutin digelar setiap tahun.
Lebih lanjut, Nasaruddin menekankan bahwa penulisan Mushaf Nusantara menjadi momentum kebangkitan tradisi para seniman Muslim dalam mengekspresikan kecintaan terhadap Al-Qur’an melalui penulisan mushaf secara manual.
“Setelah mesin cetak hadir, disusul mesin tik dan komputer, tradisi menulis mushaf memang seperti tergantikan. Mudah-mudahan, Mushaf Nusantara menjadi pendulum awal sekaligus titik tolak lahirnya mushaf-mushaf lain karya anak-anak bangsa, dengan ragam keunikan tulisan dan corak iluminasinya,” kata Nasaruddin.
Penulisan Mushaf Nusantara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan ulang tahun ke-40 Lemka, yang bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama RI. (Klm)