Kabarprima.com – Kodam XVII Cenderawasih melaporkan bahwa kelompok kriminal bersenjata (KKB) telah melakukan serangan biadab dengan membakar rumah guru di Kampung Anggruk, Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua. Kejadian tersebut menewaskan enam orang guru secara tidak berperikemanusiaan. Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Infanteri Chandra Kurniawan, menyatakan bahwa aksi ini sangat kejam karena korban dibakar hidup-hidup di dalam rumah.
“KKB bertindak biadab dengan membunuh dan membakar korban yang ada di dalam rumah dalam keadaan hidup. Ini adalah tindakan yang tidak berperikemanusiaan,” tegas Chandra Kurniawan di Jayapura, (21/3).
Selain membakar rumah guru, KKB juga dilaporkan membakar bangunan sekolah di lokasi yang sama. Para korban belum dapat dievakuasi sepenuhnya, namun upaya evakuasi tengah dilakukan oleh TNI-Polri bersama Pemerintah Daerah Yahukimo. “Kami sedang berupaya mengevakuasi para korban,” tambah Chandra.
Dari laporan yang diterima, KKB juga melakukan aksi perampokan terhadap uang warga setempat. Sementara ini, empat korban telah teridentifikasi, yaitu T (guru), F (guru), F (guru), dan I (tenaga kesehatan). Dua korban lainnya masih dalam proses pendataan.
Menyikapi situasi ini, pada Sabtu (22/3), sebanyak 58 guru dan tenaga kesehatan beserta keluarga dari Distrik Heriyapini, Kosarek, Ubalihi, Nisikni, Walma, dan Distrik Kabiyanggama telah dievakuasi menggunakan pesawat Adventist Aviation menuju Wamena. “Kami telah mengamankan para guru dan tenaga kesehatan untuk menghindari ancaman lebih lanjut,” jelas Chandra.
Kejadian ini menimbulkan duka mendalam bagi masyarakat Yahukimo dan menegaskan pentingnya peningkatan keamanan di wilayah tersebut. Kodam XVII Cenderawasih berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan pihak terkait guna memulihkan keamanan dan ketertiban di daerah tersebut.
Pemerintah dan aparat keamanan diharapkan dapat segera mengambil langkah tegas untuk menghentikan aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh KKB, serta memberikan perlindungan maksimal bagi warga sipil, terutama para pendidik yang berjasa membangun masa depan Papua. (Wan)
