Kabarprima.com – Sebanyak 100 jemaah haji asal Indonesia dilaporkan meninggal dunia di Arab Saudi saat menjalani ibadah haji. Data ini tercatat dalam Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) milik Kementerian Agama RI per Jumat (30/5).
Jumlah jemaah yang wafat tersebut mulai tercatat sejak fase kedatangan ke Arab Saudi pada 5 Mei 2025 dan mengalami peningkatan secara bertahap. Dari total tersebut, sebanyak 62 persen merupakan laki-laki dan 38 persen perempuan, dengan sebagian besar termasuk dalam kelompok lanjut usia.
Kepala Bimbingan Ibadah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Zaenal Muttaqin, menjelaskan bahwa pemerintah akan menunaikan layanan badal haji bagi jemaah yang wafat sebelum sempat menjalani wukuf di Arafah. Badal haji sendiri merupakan pelaksanaan ibadah haji yang dilakukan oleh orang lain atas nama seseorang yang tidak mampu melaksanakannya secara langsung, termasuk bagi mereka yang telah meninggal dunia.
“Bagi jemaah yang telah meninggal dunia sebelum wukuf di Arafah, pemerintah Indonesia akan memfasilitasi pelaksanaan badal haji atau mereka akan dibadal hajikan,” ungkap Zaenal yang dikutip dari laman Kemenag.
Jenazah para jemaah akan dimakamkan di Arab Saudi. Pemerintah telah menyiapkan dua lokasi pemakaman, yaitu Baqi untuk jemaah yang wafat di Madinah dan Ma’la atau Soraya untuk jemaah yang meninggal di Makkah.
Suhu udara di Makkah dan Madinah diketahui mencapai lebih dari 45 derajat Celsius, yang dapat memperburuk kondisi kesehatan, terutama bagi jemaah lanjut usia dan mereka yang memiliki penyakit kronis. (Klm)