Kabarprima.com – Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengalami erupsi dan meletus dua kali dalam semalam, yakni pada Kamis (20/3) pukul 22.56 WITA dan Jumat (21/3) pukul 00.10 WITA. Akibat aktivitas vulkanik ini, status Gunung Lewotobi dinaikkan dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV).
Menurut Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Ul Haq, sebanyak 26 sekolah terdampak akibat erupsi Gunung Lewotobi. Kondisi ini mengakibatkan proses belajar mengajar akan dilaksanakan di kelas-kelas darurat yang disiapkan oleh Dinas Pendidikan setempat.
“Jadi, kami sudah mendata ada 26 sekolah yang berada di kawasan rawan bencana, dan ini sudah menjadi perhatian kami untuk dilakukan revitalisasi,” ujar Fajar Ul Haq, dikutip dari Kumparan.
Fajar menjelaskan bahwa selama masa darurat, proses pembelajaran akan dibuat lebih sederhana agar mata pelajaran wajib tetap dapat diajarkan. Selain itu, ia juga memastikan ketersediaan ribuan buku pelajaran dan buku bacaan agar kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung.
“Kami juga memastikan ketersediaan guru masih dapat terpenuhi dengan keberadaan tenaga pendidik di daerah terdampak. Selain itu, kami memiliki UPT di Kupang yang berbasis di BBPMP dan ikut mendampingi bersama Dinas Pendidikan setempat. Kami juga telah mengirim ribuan buku, baik buku teks maupun buku bacaan, ke daerah-daerah di mana anak-anak terdampak erupsi,” ujar Wamendikdasmen tersebut. (Klm)