SULUT, Kabarprima.com – Viral, salah satu warga di Kotamobagu alami luka di bagian leher, diduga akibat sayatan benang layangan. Warga tersebut bernama Masuri Potabuga, asal Mongkonai, Kotamobagu, Sulawesi Utara.
Kejadian itu terjadi saat Masuri sedang mengendarai sepeda motornya, setelah mengantar salah satu keluarganya di kebun Desa Komangaan pada Rabu (25/10/2023), sekitar pukul 15.00 Wita. Setelah selesai dirinya bergegas balik ke rumah. Namun diperjalanan, dirinya merasakan ada yang sakit di bagian lehernya.
Hal ini diceritakan oleh salah satu keluarganya, Pratiwi Paputungan kepada Kabarprima.com saat dihubungi lewat akun Whatshapp. “Awalnya kakak saya ini ada antar torang pe sepupu di kobong Komangaan. Pas somo pulang kota dimuka Markas Brimob pas di samping markas dia so rasa pedis depe leher, pas dia pegang itu leher nda tau nya so darah enteru,” kata Pratiwi.
Kemudian Masuri dibantu oleh salah satu pengendara dan mencoba mengeluarkan benang yang terlilit di lehernya.
“Pas pegang depe leher langsung benang dia dapa pegang akang. Sampe dia ada bawah motor so sdki oleng jadi ada pengendara motor Nmax dari arah berlawanan sobaku bantu akang ada tarek itu benang, karna dia tako darah so banyak yang kaluar. (Setelah dipegang leher, yang dipegang adalah benang, waktu bawah motor merasakan pusing, saat itu ada pengendara motor dari arah berlawanan pun ikut membantu menarik benang, karena merasa takut dan darah sudah banyak yang keluar- Red),” ungkapnya.
Setelah itu, Masuri langsung dibawa langsung ke Rumah Sakit Pobundayan untuk mendapat perawatan.
“Kaka saya so buka depe kemeja kong da kase lingkar di leher. Alhamdulillah biar dalam keadan sopanik so campur aduk dia ada sampe pa depe bengkel,,kong langsung torang ada bawah di RS.Pobundayan (Kakak saya buka kemeja, alhamdulillah biar dalam keadaan panik dan bisa langsung di bawah ke RS. Pobundayan-Red) ,” tuturnya.
Akibat hal tersebut, Masuri mendapat penanganan jahitan luka yang cukup dalam dari pihak Rumah Sakit.
“Dijahit sebanyak 10 jahitan di luar dan 8 jahitan di dalam. Sempat juga di suntik ats (tetagam),” ungkap Pratiwi.
