Jakarta, Kabarprima.com – Motor atau mobil yang ingin memasuki Jakarta diharuskan mengikuti berbagai aturan yang berlaku agar tidak kena tilang atau denda.
Adanya aturan yang semakin sulit membuat masyarakat semakin susah untuk memasuki Ibu Kota. Selama ini, peraturan mengenai kendaraan di Jakarta hanya terkait dengan aturan ganjil dan genap untuk mobil sesuai tanggal setiap harinya.
Saat ini, wacana untuk motor sepertinya juga akan diadakan ganjil dan genap di beberapa titik di Jakarta. Selain ganjil dan genap, syarat bagi kendaraan yang ingin masuk Jakarta makin diperketat mulai 1 November 2023. Petugas dari Ditlantas Polda Metro Jaya, Dishub, serta TNI akan berjaga untuk melakukan razia.
Razia yang dimaksud yaitu razia mengenai kendaraan yang masuk Jakarta harus lulus uji emisi. Untuk prosedur penilangan, masih akan tetap sama dengan bulan September lalu.
Pemilik motor yang tak lolos uji emisi akan kena tilang dan denda Rp 250.000,00. Sedangkan mobil yang tak lolos uji emisi akan didenda Rp 500.000,00.
Adanya kebijakan terkait dengan uji emisi bagi kendaraan terjadi akibat menurunnya kualitas udara di Jakarta.
“Sanksi tilang uji emisi akan kembali diberlakukan setelah sempat vakum beberapa saat,” tegas Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Pencemaran Udara Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati.
Ani mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan uji emisi kendaraan pribadi miliknya.
Selain akan didenda tilang, sanksi yang diberikan kepada pemilik kendaraan yang tidak lulus uji emisi adalah tarif parkir tertinggi atau disinsentif. Kendaraan yang belum atau gagal uji emisi akan dikenakan tarif lebih mahal dibanding kendaraan yang sudah atau lulus uji emisi.
Tarif parkir disinsentif ini sudah berlaku di sejumlah tempat parkir yang dikelola pemerintah daerah atau perseroan daerah.
Provinsi DKI Jakarta bersama jajaran Polda Metro Jaya terus melakukan inovasi untuk membuat lalu lintas kendaraan di jalanan Ibu Kota menjadi lancar, bebas macet, dan bebas polusi.
